Dana UN Cair Awal Maret

14.08 by
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad NuhMenteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menjanjikan anggaran Ujian Nasional (UN) dapat dicairkan saat hari pertama UN berlangsung.

Nuh menyatakan, saat ini dana tersebut sedang dalam proses pencairan di Kementerian Keuangan dan diperkirakan dapat digunakan pada Maret 2010.
"Karena itu, saya minta kepada semua kepala daerah untuk tidak khawatir lagi mengenai dana pencetakan dan pengawasan UN," ungkap Nuh di Jakarta kemarin.

Mendiknas juga berpesan kepada seluruh peserta UN untuk belajar dengan baik. UN, kata dia, jangan dianggap sebagai sesuatu hal yang menakutkan dan menjadi momok. Kementerian PendidikanNasional(Kemendiknas), menurut Nuh, sudah mempersiapkan segala sesuatunya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas Mansyur Ramli menjelaskan, total anggaran UN tahun ini sebesar Rp562 miliar, sedangkan total kebutuhan anggaran untuk UN mencapai Rp593 miliar. Dengan demikian, ujar dia, masih ada kekurangan anggaran sekitar Rp30 miliar.

"Karena itu,Kemendiknas berupaya menambah anggaran lagi.Saat ini masih diusulkan penambahan anggaran melalui APBN Perubahan," paparnya. Mansyur menegaskan, anggaran UN mayoritas dipakai pada Maret 2010 sebagai dana awal penggandaan soal, pelaksanaan ujian, dan pengawasan. Daerah, tegas dia, diimbau tidak risau dengan kekurangan dana UN tersebut. Sebab,Kemendiknas berencana mengalihkan alokasi anggaran ujian kesetaraan untuk menalangi anggaran UN.

"Kami prediksi jumlah peserta ujian keseteraan akan berkurang karena mereka pasti banyak yang memilih ikut ujian ulangan. Karena itu, dana akan kami alihkan terlebih dulu," jelas Mansyur. Mengenai peserta UN, dia mengungkapkan, untuk tahun ini mencapai 9,8 juta siswa. Mereka terdiri dari siswa SD/MI,SMP/Mts, SMA/SMK,dan MA. Jumlah tersebut sebenarnya mengalami penurunan dari UN 2009 yang mencapai 10.297.816 siswa.

"Daerah sudah selesai memverifikasi jumlah peserta ujian. Kalaupun jumlahnya bergeser, tidak akan banyak," paparnya. Mengenai persiapan UN,Mansyur menjelaskan, Kemendiknas telah melakukan berbagai hal, di antaranya menerjunkan petugas pengawas pencetakan soal yang telah disumpah untuk tidak membocorkan rahasia negara. Balitbang juga telah meminta agar percetakan yang telah ditunjuk untuk menggandakan naskah ujian dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan.

"Misalnya, tidak mengubah master kopi soal," ujarnya. Pengiriman naskah soal juga akan dilakukan lebih awal, terutama untuk daerah terpencil.Kemendiknas, ungkap Mansyur, juga telah mengerahkan sebagian besar pengawas dari perguruan tinggi ke wilayah-wilayah terpencil. Sebab, dari pengalaman sebelumnya, berbagai kecurangan UN sering kali terjadi di daerah ini.

0 komentar: