Persoalan banjir di Jakarta tidak ada matinya, mulai dari tata ruang yang tak ideal, sampah di kali, bendungan, hingga kerusakan jalanan Ibu Kota.Gubernur Fauzi Bowo pun akhirnya "kena getahnya". Pria yang akrab dipanggil Foke ini terus disindir dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR. Dalam sesi tanya jawab, anggota-anggota komisi yang fokus menangani infrastruktur dan perhubungan melemparkan kritik pedas kepada orang nomor satu di Jakarta ini. Salah satunya, Nusirwan. Politisi PDI-P ini menilai bahwa Foke hanya sok sibuk menangani Jakarta.
"Kalau bicara banjir itu salah satu akibatnya saja, akibat pengawasan yang tidak fokus ke tata ruang. Saya enggak tahu, mungkin Bapak terlalu sibuk. Sampai saya tidak tahu apa yang Bapak sibukkan. Tapi, untunglah hari ini ada rapat, jadi ketahuan sibuknya apa," kata Nusirwan kepada Foke.
Nusirwan pun juga memperingatkan Foke dengan istilah "gagal" dan "berdampak sistemik". Dia memperingatkan jangan sampai di Jakarta muncul daerah gagal berdampak sistemik yang tidak bisa memberikan kesejahteraan kepada penduduknya karena penanganan banjir yang tidak serius.
Dampak banjir pun dibahas dan juga menjadi sindiran khusus bagi Foke. Anggota komisi dari Fraksi Demokrat, Etha, juga mengeluhkan penanganan sampah di Pintu Air Manggarai yang tak ada kemajuan. Seolah selama ini Pemprov DKI tak serius bekerja.
Tanggapan senada disampaikan oleh Akbar Faisal, anggota komisi dari Fraksi Hanura. Menurut dia, banjir yang terus menggenang mengakibatkan jalan raya rusak dan akhirnya menyebabkan kemacetan di mana-mana.
"Akhirnya banjir itu sekarang sudah dijadikan olok-olok politik, di mana kita sebagai warga negara, itu (banjir) menjadi hiburan kita," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar