Teteskan Air Mata, Kapolda Sulselbar Siap Mundur

08.18 by
Teteskan Air Mata, Kapolda Sulselbar Siap MundurKepala Kepolisian Sulawesi Selatan dan Barat Irjen Pol Adang Rochjana menyatakan siap mundur jika itu menjadi solusi atas kisruh polisi dan HMI di Makassar.

Pasalnya, segala upaya terbaik dengan mengedepankan kerja sama dan pendekatan persuasiF sudah dilakukan.

Adang mengemukakan hal itu dalam silaturahmi antara Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Korps Alumni HMI, Jajaran Polda Sulselbar, dan Wali Kota Makassar di Baruga Sangiaseri Rumah Jabatan Wali Kota Makassar.

"Kalau Saya diminta untuk mundur dan itu adalah solusinya. Saya siap untuk mundur. Demi Allah dan Rosul saya tidak pernah memerintahkan kepada anggota Saya untuk melakukan penyerbuan ke Sekretariat HMI Makassar. Itu di luar kendali Saya," jelas Adang di depan para audiens.

Sesaat setelah mengucapkan kalimat itu, Adang menahan napas dan terdiam selama sekira dua menit di atas panggung ruangan yang biasanya digunakan untuk menerima tamu Muspida Kota Makassar itu. Setetes air nampak mengalir di kedua sudut mata Kapolda yang baru beberapa bulan bertugas di Sulselbar tersebut.

Bahkan Adang sempat tertunduk sesaat lalu kemudian mendongak dan langsung meminta maaf kepada yang hadir.

Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Hery Subiansaury secara spontan lalu naik ke atas panggung dengan membawa sekotak tisu untuk diserahkan kepada komandannya. Walaupun akhirnya urung karena sang komandan sudah kembali memulai kalimat berikutnya.

"Saya ini sebentar lagi mau pensiun. Tak berselang beberapa bulan ke depan. Saya hanya ingin memberikan teladan dan contoh yang baik kepada jajaran saya bagaimana menangani berbagai masalah yang ada. Apalagi Sulselbar khususnya Makassar memiliki karakter yang khas," ujar Adang.

Adang menegaskan, setiap orang sama kedudukannya di hadapan hukum. Siapa pun dia, kata Adang, wajib menjalani proses hukum yang sedang berjalan. Karena itu, Adang berjanji akan menyelesaikan kasus penyerangan Sekretariat HMI Cabang Makassar dengan sebaik-bakinya.

"Saya sudah melakukan berbagai upaya persuasif dalam menangani unjuk rasa di Makassar. Membagikan permen, air minum kepada pengunjuk rasa merupakan bagian dari upaya itu. Harapannya, benturan dengan pengunjuk rasa dapat ditiadakan. Supaya suasana tetap kondusif," jelasnya.

Terkait penanganan kasus penyerangan ke Sekretariat HMI Cabang Makassar di Jalan Bontolempangan, Adang mengaku telah berusaha menempuh berbagai cara. Menurutnya, instruksinya selalu jelas kepada jajaran di bawahnya.

"Jangan ada benturan dengan mahasiswa. Upayakan dialog dengan berbagai pihak terlebih dahulu. Saya selalu melibatkan para pimpinan UIN Alauddin dan UNM sejak kemarin untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya dengan nada tenang.

0 komentar: