Kapolda Sulselbar Irjen Adang Rochyana menggelar pertemuan dengan rektor dari sejumlah Universitas di Makassar, pihak Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan KAHMI.Menurut Kabid Humas Polda Sulselbar Heri Subiansauri, pertemuan tersebut digelar guna mencari solusi dalam menyelesaikan konflik mahasiswa dengan polisi. "Ada pertemuan antara rektor se Makassar dengan Kapolda, aktivis HMI dan KAHMI," ungkapnya.
Dia berharap dari pertemuan tersebut tercapai kesepakatan sehingga ketegangan antara mahasiwa dan polisi bisa berakhir. "Insya Allah ada beberapa butir kesepakatan yang dapat ditindaklanjuti sehingga bentrokan tidak terjadi lagi," harapnya.
Adapun pertemuannya diadakan di Baruga Anging Mamiri di Kompleks rumah jabatan Walikota Makassar. Rembukan ini difasilitasi oleh Walikota Makassar Ilham Arif Siradjuddin.
Sementara itu dari Jakarta, Mabes Polri membantah pihaknya membeturkan antara mahasiswa dan masyarakat dalam bentrokan di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Pasang-surut demonstrasi ini karena ada pihak-pihak yang mencoba memprovokasi. Polri tidak pernah terpikirkan untuk membenturkan masyarakat dan mahasiswa,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang.
Edward menambahkan, saat ini Polda Sulselbar belum menahan satu pun mahasiswa terkait bentrokan yang terjadi sejak kemarin hingga hari ini. Hanya saja, pihaknya sudah menyimpan beberapa nama yang akan diperiksa. “Sejumlah nama sudah dicatat yang melakukan pengerusakan di Polsek dan sekitarnya. Ada belasan mahasiswa,” terang Edward.
Sementara itu dari pihak polisi sudah empat orang yang ditahan. Sebagian besar merupakan personel dari Polwiltabes Makassar. "Petugas yang diidentifikasi menganiaya sudah diambil tindakan dan dilakukan penahanan. Petugas ada empat orang dari Polwiltabes Makassar, inisialnya Aiptu S, dan kawan-kawan,” ujar dia.
0 komentar:
Posting Komentar