Teguran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap Menkominfo Tifatul Sembiring jangan dikaitkan dengan Pansus Century.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman menegaskan teguran itu tidak ada kaitannya dengan sikap vokal PKS di Pansus Hak Angket Bank Century.
Sebelumnya, dalam rapat kabinet di Kantor Presiden, SBY menegur para menteri terkait pembuatan peraturan yang kaitannya berkenaan dengan kepentingan publik.
“Teguran ini jangan dikaitkan dengan sikap vokal PKS di Pansus Century. Sikap partai politik adalah pilihan,” ungkap Hayono usai acara Polemik Radio Trijaya Kontroversi RPM Konten Multi Media, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.
Hanya saja, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini menyatakan bahwa partainya membuka diri jika ada mitra koalisi yang ingin keluar dari pemerintahan.
“Pilihannya ada dua, yaitu berseberangan atau sependapat. Jika ada mitra koalisi yang berseberangan adalah pilihan, secara harfiah, seharusnya mundur dari mitra koalisi dan menarik semua menterinya dari kabinet,” ungkap dia.
Hayono menyatakan, reshuffle merupakan domain Presiden dan keputusannya kembali ke tangan dia. Karena itu, Hayono meminta agar teguran ini tidak ditafsirkan dengan prasangka buruk.
“Tak usah suuzon, karena domain reshuffle ada di tangan SBY. Tidak perlu ada reshuffle, lebih banyak mudaratnya ketimbang kebaikannya,” ungkap Hayono.
Dia menegaskan pernyataannya itu bukanlah suatu ancaman hanya etika dalam berpoltik. “Ini bukan ancaman,” tegas dia.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman menegaskan teguran itu tidak ada kaitannya dengan sikap vokal PKS di Pansus Hak Angket Bank Century.
Sebelumnya, dalam rapat kabinet di Kantor Presiden, SBY menegur para menteri terkait pembuatan peraturan yang kaitannya berkenaan dengan kepentingan publik.
“Teguran ini jangan dikaitkan dengan sikap vokal PKS di Pansus Century. Sikap partai politik adalah pilihan,” ungkap Hayono usai acara Polemik Radio Trijaya Kontroversi RPM Konten Multi Media, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.
Hanya saja, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini menyatakan bahwa partainya membuka diri jika ada mitra koalisi yang ingin keluar dari pemerintahan.
“Pilihannya ada dua, yaitu berseberangan atau sependapat. Jika ada mitra koalisi yang berseberangan adalah pilihan, secara harfiah, seharusnya mundur dari mitra koalisi dan menarik semua menterinya dari kabinet,” ungkap dia.
Hayono menyatakan, reshuffle merupakan domain Presiden dan keputusannya kembali ke tangan dia. Karena itu, Hayono meminta agar teguran ini tidak ditafsirkan dengan prasangka buruk.
“Tak usah suuzon, karena domain reshuffle ada di tangan SBY. Tidak perlu ada reshuffle, lebih banyak mudaratnya ketimbang kebaikannya,” ungkap Hayono.
Dia menegaskan pernyataannya itu bukanlah suatu ancaman hanya etika dalam berpoltik. “Ini bukan ancaman,” tegas dia.
0 komentar:
Posting Komentar