Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Timur mengimbau agar petani mewaspadai serangan hama tikus meski musim tanam padi sedang berlangsung di daerah itu.
"Untuk itu, baik petani maupun gabungan kelompok tani harus mewaspadai hama tikus tersebut sehingga pada musim tanam padi saat ini produktivitas tanaman padi tidak menurun," kata Kepala Dinas Pertanian Lampung Timur Sahid Alkarim di Sukadana, Lampung Timur.
Menurut dia, penyuluhan terhadap petani dan gabungan kelompok tani tetap dilakukan untuk memberi langkah di dalam mencegah dan membasmi hama tikus itu.
Namun, ujarnya, dalam penerapan di lahan pertanian diharapkan tidak menggunakan bahan berbahaya sehingga tidak mengganggu bagi kesehatan masyarakat yang mengonsumsi hasil bumi, terutama padi.
Ia mengatakan, tugas setiap penyuluh pertanian tidak lain merupakan langkah untuk membina setiap gabungan kelompok tani yang ada, yang kemudian setiap tata cara penanaman dapat diserap gabungan kelompok tani dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Penanggulangan Organisme Perusak Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Lampung Timur Joko Prayitno, pihaknya akan melakukan pemantauan pada areal tanaman padi yang ditemukan terserang hama tikus tersebut agar dilakukan penanggulangan secara dini.
"Perlu dilakukan verifikasi dan langkah cepat untuk menanggulanginya agar tidak semakin parah. Jangan dianggap remeh hama tikus meski masa tanam saat ini serangannya belum mengganas karena apabila yang sedikit dibiarkan, khawatir akan meluas nantinya," terangnya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, sejumlah petani di Kabupaten Lampung Timur mengalami gagal panen akibat serangan tikus, yang tidak diduga bisa meluas, tetapi ternyata perkembangan dan penyebaran tikus amat cepat.
Seorang warga di Kecamatan Batanghari, Mohadi (34), mengaku, pada musim tanam gadu tahun 2009, seluas satu hektar tanaman padi miliknya diserang hama tikus tersebut sehingga menyebabkan areal tanaman padinya tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
"Karena saat itu musim gadu, hama tikus mudah menyerang tanaman padi. Padahal, baru ditanam sekitar satu bulan," terangnya.
Dia mengharapkan, bantuan dari pihak Dinas Pertanian untuk memberikan pengetahuan mengenai penanggulangan serangan OPT sehingga bisa diatasi lebih awal.
"Untuk itu, baik petani maupun gabungan kelompok tani harus mewaspadai hama tikus tersebut sehingga pada musim tanam padi saat ini produktivitas tanaman padi tidak menurun," kata Kepala Dinas Pertanian Lampung Timur Sahid Alkarim di Sukadana, Lampung Timur.
Menurut dia, penyuluhan terhadap petani dan gabungan kelompok tani tetap dilakukan untuk memberi langkah di dalam mencegah dan membasmi hama tikus itu.
Namun, ujarnya, dalam penerapan di lahan pertanian diharapkan tidak menggunakan bahan berbahaya sehingga tidak mengganggu bagi kesehatan masyarakat yang mengonsumsi hasil bumi, terutama padi.
Ia mengatakan, tugas setiap penyuluh pertanian tidak lain merupakan langkah untuk membina setiap gabungan kelompok tani yang ada, yang kemudian setiap tata cara penanaman dapat diserap gabungan kelompok tani dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Penanggulangan Organisme Perusak Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Lampung Timur Joko Prayitno, pihaknya akan melakukan pemantauan pada areal tanaman padi yang ditemukan terserang hama tikus tersebut agar dilakukan penanggulangan secara dini.
"Perlu dilakukan verifikasi dan langkah cepat untuk menanggulanginya agar tidak semakin parah. Jangan dianggap remeh hama tikus meski masa tanam saat ini serangannya belum mengganas karena apabila yang sedikit dibiarkan, khawatir akan meluas nantinya," terangnya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, sejumlah petani di Kabupaten Lampung Timur mengalami gagal panen akibat serangan tikus, yang tidak diduga bisa meluas, tetapi ternyata perkembangan dan penyebaran tikus amat cepat.
Seorang warga di Kecamatan Batanghari, Mohadi (34), mengaku, pada musim tanam gadu tahun 2009, seluas satu hektar tanaman padi miliknya diserang hama tikus tersebut sehingga menyebabkan areal tanaman padinya tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
"Karena saat itu musim gadu, hama tikus mudah menyerang tanaman padi. Padahal, baru ditanam sekitar satu bulan," terangnya.
Dia mengharapkan, bantuan dari pihak Dinas Pertanian untuk memberikan pengetahuan mengenai penanggulangan serangan OPT sehingga bisa diatasi lebih awal.
0 komentar:
Posting Komentar