RI Jadi Salah Satu Pilihan Investasi Utama Dunia

14.59 by
Indonesia merupakan salah satu pilihan investasi utama dunia di 2010Pasar modal Indonesia diperkirakan bakal kebanjiran dana investasi asing di 2010, seiring dengan jenuhnya investasi di negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India dan China).

"Indonesia merupakan salah satu pilihan investasi utama dunia di 2010," ujar Direktur Utama PT Schroder Indonesia, Michael Tjoajadi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Menurut Michael, investasi asing atau investor global di pasar negara-negara BRIC sudah mengalami kejenuhan. Apalagi, proyeksi ekonomi terkini memperkirakan akan ada perlambatan pada pertumbuhan ekonomi keempat negara tersebut.

"Orang sudah prediksi kalau negara-negara BRIC akan menjadi besar sejak awal tahun 2000-an. Saat itu mereka ramai-ramai investasi kesana. Jadi kondisinya sudah over invested. Meskipun tahun ini ekonomi mereka masih kuat, tapi proyeksi mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan," jelas Michael.

Indonesia, lanjut Michael, berhasil mencetak angka pertumbuhan ekonomi yang sangat baik di 2009. Pertumbuhan ekonomi yang bagus tersebut diperkirakan bakal berlanjut di 2010.

"Jadi wajar saja kalau investor global melihat Indonesia sebagai pilihan investasi di 2010," ujarnya.

Pada awal 2010, dana investasi asing masuk cukup besar ke pasar modal, terutama pasar saham. Namun seiring dengan adanya rencana pengetatan kebijakan moneter duet China dan AS, serta potensi gagal bayar sejumlah negara di Eropa telah menimbulkann kekhawatiran datangnya krisis ekonomi global tahap dua.

Sejak akhir Januari 2010, investor asing tampak memberikan tekanan jual cukup besar pada pasar saham Indonesia. Aksi jual asing itu membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi cukup dalam dari level 2.600-an hingga sempat menembus level 2.400an.

Namun aksi jual asing tersebut tidak disertai pelemahan tajam nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Itu berarti, sebagian besar dana asing masih disimpan di Indonesia.

"Saya kira mereka hanya menunggu saja, peluangnya masih ada mereka masuk kembali di tahun ini, meskipun ada sejumlah risiko global yang bisa membuat keadaan berbalik arah," jelas Michael.

0 komentar: