Dokter Inggris: Larang Mentega Demi Kesehatan Jantung

10.14 by
Kesehatan JantungMeningkatnya kasus serangan jantung pada pasien muda usia 30-an tahun membuat beberapa dokter menyarankan agar mentega (butter) dilarang beredar. Produk yang berbahan dasar lemak itu dituduh sebagai pemicu menumpuknya lemak jahat dalam tubuh.

Berdasarkan National Diet Survey, 9 dari 10 anak atau 88 persen pria dan 88 persen wanita di Inggris diketahui mengonsumsi lemak jenuh berlebih.

Lemak jenuh adalah lemak yang ikatan karbonnya tidak bisa diputus lagi sehingga sulit untuk dicerna atau diuraikan tubuh sehingga memicu senyawa radikal bebas dan penyakit kardiovaskular.

Mentega diketahui banyak mengandung lemak jenuh dan bisa menghasilkan asam lemak trans yang berbahaya saat dipanaskan.

Konsumsi lemak jenuh dalam dosis tinggi bisa memicu naiknya kolesterol dan membentuk plak lemak di dalam pembuluh darah yang mengakibatkan aliran darah ke jantung terhambat dan akhirnya memicu serangan jantung.

Dengan adanya aturan pemerintah yang jelas tentang peredaran mentega, para dokter berharap bisa mencegah 3.500 kematian akibat lemak jenuh tiap tahunnya dan 198.000 kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Menurut Dr Kolveka dari University College London Hospital, lemak jenuh banyak ditemui hampir setiap hari pada saat sarapan, tapi sedikit yang mengerti akan bahayanya.

"Tanpa disadari, setiap hari seseorang makan roti dengan olesan mentega atau sosis yang dimasak dengan mentega. Padahal mereka sedang menimbun lemak jenuh di tubuhnya. Sarapan dengan bubur akan lebih baik dan sehat," ujar Dr Kolveka.

Dengan melarang produksi mentega dan menggantinya dengan bahan yang lebih aman, setidaknya risiko lemak jenuh bisa berkurang hingga 8 gram. "Itu saja sudah bisa menyelamatkan hidup ribuan orang dan membantu mencegah penyakit kardiovaskular. Aturan sederhana bisa menghasilkan perubahan yang besar," kata Kolveka.

Diakui Dr Sarah Jarvis, banyak pasiennya yang tidak menyadari berapa banyak lemak jenuh yang mereka masukkan dalam tubuh melalui makanan. "Mereka tidak sadar sampai ada sesuatu yang tidak beres pada tubuhnya, sel-selnya rusak sampai akhirnya semuanya sudah terlambat," ujar Dr Sarah.

Para dokter di Inggris sepertinya ingin mencontoh negara Finlandia yang berhasil mengurangi angka penyakit jantung hingga 82 persen. Selama 40 tahun sejak tahun 1969 hingga 2002, terjadi penurunan angka penyakit jantung, dan hal itu ternyata berhubungan langsung dengan penurunan tingkat konsumsi mentega dan pembatasan peredarannya di pasaran oleh pmerintah Finlandia.

Beberapa pakar kesehatan menyarankan orang yang sedang berdiet untuk mengganti mentega dengan bahan yang lebih rendah lemaknya seperti margarine. Mentega dan margarine memiliki perbedaan dan margarine diketahui lebih sedikit lemak jahatnya.

Mentega berasal dari lemak hewan atau susu yang komposisinya hingga 80-82 persen kemudian ditambah bahan lain seperti air, garam dan padatan susu. Kandungan lemak jenuhnya yang tinggi berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi.

Sedangkan margarine terbuat dari lemak nabati dan bahan tambahan seperti susu bubuk skim, air, garam. Margarine memiliki kandungan lemak sedikit tapi kandungan airnya banyak.

0 komentar: