Sultan: Saatnya Membangun Kehidupan Spritiualisme

05.46 by
Sultan: Saatnya Membangun Kehidupan SpritiualismeBangsa Indonesia sudah saatnya membangun kehidupan spiritualisme dan multikulturalisme sebagai kekuatan dalam mewujudkan peradaban baru, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Bangsa Indonesia saatnya mewujudkan peradaban baru dengan spiritualitas dan multikultur sebagai rohnya, yang memungkinkan semua umat beragama dapat hidup berdampingan dengan damai," katanya di Yogyakarta, Selasa.

Dengan peradaban baru, menurut dia saat menerima kedatangan Panitia Nyepi 2010, semua umat beragama akan terakomodasi kepentingannya, bukan berusaha saling menindas dan mengalahkan.

Ia mengatakan sejarah peradaban di Indonesia dimulai dari era Budhisme, kemudian Hinduisme, sampai pada kondisi sekarang.

"Abad VII adalah era Budhisme, di mana Candi Borobudur dibangun. Abad XIV adalah era berakhirnya sejarah kerajaan Hinduisme, dan sekarang abad XXI, mestinya merupakan awal dari peradaban baru, yakni spiritualisme dan multikulturalisme," katanya.

Menurut dia, Kabupaten Gunungkidul mempunyai kekuatan spiritual, khususnya di kawasan Pantai Drini dan Pantai Ngobaran.

"Tempat itu menyimpan sejarah penting berkembangnya agama Hindu di Gunungkidul dan DIY, serta tempat leluhur Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat.

Ia mengatakan di kawasan Pantai Drini dan Ngobaran pernah bermukim Prabu Jayabaya dan Prabu Brawijaya V. "Rahasia tersebut perlu diungkap untuk mengingatkan bangsa kita, bahwa pada masa itu Hinduisme pernah berperan membentuk peradaban bangsa ini," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Nyepi Budi Sanyoto mengatakan peringatan Nyepi di DIY dibagi atas kegiatan ritual keagamaan dan sosial kemasyarakatan.

"Kegiatan ritual keagamaan sudah dimulai dengan upacara Melasti di Pura Segara Wukir, Pantai Ngobaran pada 28 Februari 2010," katanya.

Menurut dia, rangkaian kegiatan ritual yang lain adalah Tawur Agung di pelataran Candi Prambanan pada 15 Maret 2010 yang akan dihadiri sekitar 10.000 umat Hindu dari berbagai daerah.

"Dharma Santi Nyepi yang akan dilaksanakan pada 27 Maret di Bangsal Kepatihan menjadi pamungkas rangkaian kegiatan peringatan Nyepi di DIY," katanya.

Ia mengatakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilaksanakan antara lain bakti sosial, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, serta pembagian sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di Pura Banguntapan, Bantul.

"Selain itu, juga akan diadakan karnaval budaya berupa pawai gunungan dan ogoh-ogoh di Banguntapan," katanya.

0 komentar: