Ekonom: Pidato SBY Kesankan "Head to Head" dengan DPR

12.56 by
Ekonom: Pidato SBY Kesankan Respons Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas kasus Bank Century, Kamis malam dianggap belum dapat meyakinkan pelaku pasar atas kepastian kondisi politik ekonomi di Indonesia. Ekonom Econit, Hendri Saparini, menilai pidato Presiden justru menimbulkan ketidakpastian kondisi politik ekonomi karena sarat perbedaan pandangan dengan DPR.

"Pidato Presiden kemarin itu sekadar cooling down. Tetapi ini kok malah mau head to head sama DPR. Justru ini menimbulkan ketidakpastian," kata Hendri, Jakarta.

Menurut dia, Presiden seharusnya menindaklanjuti keputusan rapat paripurna DPR untuk meyakinkan masyarakat dan pelaku pasar dengan memberikan kepastian penegakan hukum. Pasalnya, para investor membutuhkan kepastian politik dan penegakan hukum saat memutuskan untuk menanamkan investasinya di Indonesia.

Dia menilai, tidak kejutan dalam pernyataan Presiden. Dalam pidatonya, Presiden membela keputusan bail out Century sebesar Rp 6,7 persen dengan alasan yang sudah sering dikemukakan sebelumnya. "Tidak ada yang baru dari apa yang disampaikan. Isinya hanya sama saja. Bahwa bail out yang dikucurkan krisis itu tepat. Indikatornya dari sektor fiannsial. Padahal itu kan tidak signifikan," paparnya.

Meski demikian, toh hingga kini pasar masih menunjukkan pergerakan yang positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi pertama dibuka naik 0,56 persen atau 14,49 poin menjadi 2.580, 135 . Saat penutupan sesi pertama, IHSG bergerak dan berada pada 2.570, 726 .

Hendri mengatakan isu pemakzulan Wakil Presiden Boediono dan penonaktifan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak akan memengaruhi perekonomian. "Pasar itu sudah terkondisikan. Masalah reshuffle itu sudah biasa. Enggak hanya di Indonesia, di luar negeri juga sering. Pasar sih tak terganggu," tandasnya.

0 komentar: