Pasar saham Wall Street mengakhiri pekan ini dengan ditutup rebound tipis. Penguatan ini dipicu oleh sentimen The Fed Rate.Indeks Dow Jones pada penutupan perdagangan Jumat 19 Februari waktu setempat, menguat tipis 9,45 poin atau 0,09 persen menjadi 10.402,35. Indeks S&P naik 2,42 poin or 0,22 persen ke posisi 1.109,17. Indeks Nasdaq naik 2,16 poin atau 0,10 persen ke posisi 2.243,87.
Dow Jones dalam sepekan naik tiga persen dan indek S&P naik 3,1 persen. Ini merupakan penampilan terbaik sejak November 2009. Selama sepekan indeks Nasdaq naik 2,8 persen, atau terbaik sejak Desember 2009.
"Investor merespons kebijakan The Fed. Yang menjadi pertanyaan, berapa lama kebijakan ini akan berlangsung?" ujar Market Strategist Prudential Financial Quincy Crosby, di Newark, New Jersey.
Sekadar diketahui, Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Fed) memutuskan menaikkan bunga diskonto (discount rate) dari 0,5 persen menjadi 0,75 persen.
Discount rate ini dikenakan pada bank yang mengucurkan pinjaman secara langsung. ”Tujuannya untuk menormalisasi fasilitas pinjaman Fed. Perubahan kebijakan ini tidak mengarah pada pengetatan kondisi keuangan untuk rumah tangga dan pebisnis. Juga bukan sinyal perubahan kondisi ekonomi atau kebijakan moneter,” papar Fed, dalam penjelasannya.
Akibatnya, pada Jumat nilai tukar dolar naik, harga komoditas turun, dan saham juga turun.
0 komentar:
Posting Komentar