Badan Usaha Migas Diminta Kurangi Gas Suar Bakar

10.21 by
Badan Usaha MigasBadan usaha yang bergerak dalam kegiatan produksi migas, utamanya di kegiatan hulu migas diharapkan mengurangi emisi gas flare (gas suar bakar) sehingga pengembangan industri migas lebih ramah lingkungan.

Pemerintah sendiri telah menargetkan tercapainya lingkungan kegiatan migas tanpa gas suar bakar (gas flare) pada 2025.

"Sasaran pengelolaan subsektor migas menargetkan pada 2025 dapat dicapai lingkungan tanpa gas suar bakar dan pembuangan limbah. Juga tercapainya keselamatan operasi migas tanpa kecelakaan dan kegagalan operasi,” kata Dirjen Migas Evita Legowo, seperti dikutip dari situs resmi ESDM, di Jakarta.
Terkait dengan program zero flare ini, Ditjen Migas telah beberapa kali bekerja sama dengan World Bank dan GGFR, melakukan inventarisasi jumlah gas flare dan kemungkinan pemanfaatannya. “Diharapkan workshop ini dapat melengkapi hasil studi sebelumnya mengenai gas flare di Indonesia,” tukasnya.

Robert M Lesnik dari World Bank mengemukakan, pada 2007 Indonesia telah membakar sekira 215 MMSCF dan berada di urutan ke 13 dunia. Dari pembakaran itu, Indonesia menambah sekira 12 juta ton CO2 ke atmosfer dan membuang lebih dari USD400 juta setiap tahun.

Berdasarkan data Ditjen Migas, pada 2008 volume gas flare Indonesia sekira 113 MMSCFD. Dari jumlah itu, sekira 109 MMSCFD berasal dari kegiatan hulu migas dan sisanya dari kegiatan hilir migas.

0 komentar: