Harian Sib - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak bergabungnya Partai Golkar dalam pemerintahan 5 tahun mendatang. Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai sikap PKS tersebut sah-sah saja.
"Komentar PKS itu sah dari sebuah parpol dan kita menghormatinya. Tetapi yang dikomentari mestinya Partai Golkar. Mestinya Golkar juga bisa berikan jawaban atas pandangan tersebut," kata SBY.
Hal ini disampaikan oleh Presiden SBY dalam jumpa pers di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, Rabu (14/10/2009) malam.
"Komentar PKS itu sah dari sebuah parpol dan kita menghormatinya. Tetapi yang dikomentari mestinya Partai Golkar. Mestinya Golkar juga bisa berikan jawaban atas pandangan tersebut," kata SBY.
Hal ini disampaikan oleh Presiden SBY dalam jumpa pers di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, Rabu (14/10/2009) malam.
Menurut SBY, bergabungnya Golkar dalam koalisi pemerintah tidaklah mencederai kesepakatan antarpartai koalisi yang digagas sebelum pemilu presiden (pilpres). Hal ini karena belum ada kesepakatan yang dibuat di antara parpol tersebut terkait kemungkinan adanya 'teman' baru.
"Tidak ada kesepakatan di antara partai koalisi yang lama yang mengatakan tidak boleh menerima parpol lain dalam koalisi ke depan. Tidak ada yang seperti itu," terang SBY.
SBY menambahkan, meski koalisi yang terbangun semakin memperkokoh pemerintahan, itu tidak berarti akan mengurangi fungsi check and balances. Menurutnya, mekanisme check and balances dapat berjalan dengan baik, meski terbangun koalisi yang gemuk.
"Dengan adanya koalisi yang besar maka fungsi DPR dalam pengawasan, daya kritis dalam pembahasan RUU dan mengkritisi kebijakan pemerintah tetap berlaku," pungkas besan Aulia Pohan ini.
0 komentar:
Posting Komentar