Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi kembali merangkak naik. PT Pertamina resmi menaikkan harga BBM non subsidi mulai Senin (15/3/2010).
Ambil contoh, harga Pertamax Plus. Selama ini, seliter Pertamax Plus Rp 6.800 per liter. Mulai sekarang, harganya Rp 7.000 per liter atau naik sekitar 3 persen.
Perusahaan minyak plat merah itu juga menaikkan harga Pertamax dan Pertamina Dex. Pertamax, misalnya untuk daerah Jakarta, harga Pertamax naik menjadiRp 6.800 per liter dari Rp 6.600.
Adapun Pertamax Plus naik 1,8 persen. Yang jelas, harga BBM non subsidi ini naik di kisaran Rp 200-500 per liter.
Vice President Komunikasi PT Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, kenaikan harga ini untuk mengikuti lonjakan rata-rata harga minyak di Singapura atau mean of platts Singapore (MOPS) selama dua pekan terakhir. "Perubahan harga disebabkan MOPS dalam rupiah naik berkisar antara 3 persen sampai 4 persen," kata Basuki.
Selain itu, kenaikan harga juga disebabkan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Kenaikan ini jelas memberatkan masyarakat. Selain terguyur kenaikan harga BBM, masyarakat juga harus bersiap menerima beban baru. Tak lama lagi, PT PLN juga akan menaikkan tarif dasar listrik.
Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian ESDM, J. Purwono mengatakan, pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik agar subsidi tak lebih besar dari Rp 16,7 triliun seperti yang tercantum dalam RAPBN-P 2010. "Kalau tidak ada kenaikan TDL, subsidi listrik bisa dua kali lipatnya," urai Purwono.
0 komentar:
Posting Komentar