Polisi Humbahas Poltak Daniel Tewas Ngejar DPO

06.26 by
Daniel Poltak SilitongaTARUTUNG-Kuat dugaan tewasnya Briptu Daniel Poltak Silitonga (26) dikeroyok warga Desa Simargarap, Kec Onan Ganjang, Kab Humbang Hasundutan, karena dia dan 4 temannya yang juga polisi tak punya senjata. Jadinya, ketika buronan yang hendak ditangkap meneriaki mereka maling, tak ada perlawanan saat massa menyerbu.

Seperti diberitakan POSMETRO kemarin, 5 polisi Polsek Onan Ganjang dan seorang informan mencari seorang buronan di Desa Simargarap. Pencarian terjadi Jumat (19/2) malam sekira pukul 10.00 Wib. Namun saat hendak ditangkap, tersangka mengenali kelima petugas dan langsung meneriaki polisi sebagai maling.

Warga pun berkumpul dan menghadang kelima polisi berpakaian preman itu. Briptu Daniel dikeroyok warga. Kepalanya dibacok hingga tewas di tempat. Sementara temannya, Briptu Tengku Nadzli dan informan Tode Marbun mengalami luka serius. Tiga polisi lainnya berhasil menyelamatkan diri. Namun informasi lain menduga, Briptu Daniel tewas karena diklewang sang buronan melawab saat hendak ditangkap.

Kapolres Humbang Hasundutan AKBP Sofian Hadi ketika dikonfirmasi saat acara pemakaman Briptu Daniel tak tahu apakah kelima polisi yang hendak menangkap buronan itu dilengkapi senjata api.

“Soal punya senjata atau tidak tanya saja langsung sama Kapolsek Onang Ganjang. Yang pasti kita sudah mengamankan 8 orang warga. Sejauh ini status mereka hanya sebagai saksi, belum jadi tersangka,” kata AKBP Sofian Hadi

Kabid Humas Poldasu Kombes Baharudin Jafar saat dikonfirmasi via telpon mengaku telah menurunkan tim dari Dit Reskrim Poldasu untuk menyelidki tewasnya Briptu Daniel sekaligus menangkap pelaku. Namun saat disinggung apakah kelima polisi yang hendak menangkap buronan itu punya senjata api, baharuddin Djafar mengaku tak tahu.

“Tanyakan saja sama kapolresnya, karena kapolresnya yang memerintahkan untuk mengejar pelaku. Pelaku itu tersangkut kasus penganiayaan,” katanya melempar bola kepada Kapolres Humbahas.

Kenapa Tak Ikut Lari Kau Daniel

Sabtu (20/2) pukul 23.40 Wib, raungan sirene ambulans akan memasuki Desa Siwalu Ompu Kec Tarutung, Tapanuli Utara. Awalnya kampung itu senyap. Tapi begitu mobil ambulans tiba di depan rumah duka, jerit histeris membahana.

“Kenapa kamu tidak ikut lari Danil,” jerit ibunya, T br Nainggolan.

Briptu Daniel Poltak Silitonga adalah sulung dari 6 bersaudara anak pasangan S Silitongga dan T br Nainggolan. Minggu (21/2) ia disemayamkan ala Polri di pemakaman umum Naga Timbul, Desa Siwalu Ompu Kec Tarutung, Tapanuli Utara. Ibunya tak henti-henti meratapi kematian putranya itu. Demikian juga dengan Marwanti Silitongga (23) adik korban tanpak histeris dan memeluk tubuh abangnya itu sambil menangis.

“Kenapa kamu pergi begitu cepat, jangan kau buat kami susah abangku,” ratap adik korban.

Saat upacara serah terima jenazah, Kapolres Humbahas AKBP Sofian Hadi berpesan kepada keluarga yang ditinggal agar tetap tabah.

“Kita semua mengetahui bahwa polisi akan siap melaksanakan segala tugas negara, apapun resikonya. Saya rasa bapak dan ibu sudah mengetahui secara jelas dan siap menanggung segala resiko ketika memasukkan Daniel sebagai anggota Polri. Bicara sedih, sayalah yang paling sedih atas meninggalnya Briptu Daniel Poltak Silitonga,” kata AKBP Sofian.

AKBP Sofian juga berjanji akan membereskan segala urusan administrasi yang berhubungan dengan meninggalnya Daniel Poltak Silitonga. “Saya sebagai orangtua Danil siap membantu Amang dan Inang,” tuturnya

0 komentar: