Suksesi Korut Semakin Jelas

13.59 by
Korea UtaraPertemuan terbesar partai berkuasa di Korea Utara (Korut) akhirnya bakal terwujud. Pertemuan itu diperkirakan membahas pengganti pemimpin mereka,Kim Jong-il.

Kemarin, Pyongyang mengumumkan rapat itu akan digelar pada pekan depan, tepatnya pada 28 September. Kejelasan itu menjawab spekulasi setelah beberapa minggu belum adanya kapan pertemuan terbesar dalam kurun waktu tiga dekade tersebut.

Konferensi itu diperkirakan akan menjadi salah satu jalur peralihan kekuasaan dari pemimpin Kim Jong-il kepada putra bungsunya,Kim Jong-un.Selain itu, ada kemungkinan perubahan kebijakan di negara komunis tersebut.

“Konferensi Partai Pekerja Korea (WPK) untuk memilih dewan pemimpin tertinggi akan dilaksanakan di Pyongyang pada 28 September mendatang,”demikian dilaporkan kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency(KCNA).
Sebelumnya, Korut dijadwalkan untuk menggelar konferensi tersebut pada tengah pertama September, tetapi ditunda tanpa alasan yang jelas.

Para pejabat senior mengatakan kepada kantor berita internasional di Pyongyang bahwa pertemuan itu ditunda karena bencana banjir pada bulan lalu dan angin topan pada bulan ini yang menewaskan puluhan orang.Namun, spekulasi lain yang beredar bahwa kesehatan Kim Jong-il yang semakin memburuk.

Selain itu ada juga kabar yang menyebutkan bahwa konferensi sempat tertunda karena Jong-un mengalami kecelakaan. Pengumuman resmi konferensi itu untuk pertama kali menyebutkan tanggal.

Konferensi itu juga merupakan pertemuan besar pertama yang digelar sejak kongres pada tahun 1980-an ketika Kim Jong-il ditunjuk sebagai pengganti ayahnya,Kim Il-sung yang meninggal pada tahun 1994 silam.

Kim Jong-il yang berusia 68 tahun dilaporkan terkena stroke pada Agustus 2008 dan menjalani pengobatan di China, namun baik Korea Utara dan China tidak pernah mengukuhkan laporan tersebut. Informasi tentang pilihan Kim atas putra ketiganya Kim Jong-un, yang berusia 26 atau 27 tahun, mulai terdengar ke dunia luar tahun lalu.

Tak banyak yang diketahui tentang Kim Jong-un yang menempuh pendidikan di Swiss. Jong-un belum pernah diabadikan oleh juru foto media Barat. Jong-un adalah anak kandung Kim Jong-il dari istri bernama Ko Young-hee.

Harian Mainichi Shimbun di Jepang pernah memublikasikan foto kelas pada tahun 1999 yang menunjukan Jong-un saat berusia 16 tahun. Jong-un masuk sekolah di Bern, Swiss, sebagai anak dari diplomat Korsel yang bekerja di Bern dari tahun 1996 hingga Januari 2001.

Nama Jong-un saat itu diganti menjadi “Pak-un”demi alasan keamanan. Menurut mantan teman-teman Jong-un,dia pandai berbahasa Inggris, Prancis,dan Jerman.
“Kita pernah bermain basket bersama, kini dia akan menjadi seorang diktator,” ujar salah temannya yang tak disebutkan namanya. “Saya berharap dia menjadi pemimpin yang baik,tetapi diktator identik dengan hal yang tidak baik,”katanya.

Ketika lulus dari sekolah di Swiss,Jong-un memasuki akademi militer di Pyongyang sebagai persiapan untuk mengikuti jejak sang ayah dan kakek, Kim Il-sung. Saat ini,informasi yang beredar Jong-un digambarkan sebagai orang yang gemuk, penderita diabetes, dan kemungkinan kesehatannya buruk karena pernah mengalami kecelakaan mobil. Jong-un telah memiliki posisi di pemerintahan.

Jong-un juga mulai menggantikan peran ayahnya sebagai Kepala Komisi Pertahanan Nasional Korut. Dia pun telah menduduki jabatan sebagai anggota parlemen Korut.

Harian asal Jepang, Tokyo Shimbun mengutip sumber dari Korut pada Minggu 19 September, yang menyatakan partai komunis menyebutkan nama Jong-un sebagai pemimpin selanjutnya dalam dokumen resmi.
Harian itu menyebutkan Partai Pekerja Korea menyebarkan dokumen untuk mengumumkan anggota utama dan biasa pada Agustus lalu.

“Kim Jong-il telah menjatuhkan hatinya kepada putranya (Jong-un) karena memiliki kualifikasi sebagai pemimpin yang agung dan negarawan yang bijaksana baik dalam seni pena dan pedang.
” Sementara itu,Korut kemarin mengecam rencana latihan anti serangan kapal selam yang dilakukan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) di Laut Kuning. Korsel dan AS berencana menggelar latihan Angkatan Laut bersama dari 5 hingga 9 September.

Namun, rencana itu ditunda karena ada badai.Pejabat militer enggan dimintai komentar atas penundaan itu.Namun,kantor berita Yonhap mengatakan, latihan gabungan itu akan dimulai setidaknya awal pekan depan.
“Situasi saat ini sangat serius, perang total kemungkinan akan pecah,jika ada insiden yang mengganggu,” tulis koran corong pemerintah Korut, Rodong Sinmun.

“Namun, AS yang maniak perang terus menambah pasukan bersenjatanya dan menggelar latihan perang di titik panas akut ini,yang bisa saja menyebabkan situasinya masuk ke tahap yang tidak diperkirakan sebelumnya.”

Koran itu menuding,AS menggerakkan kapal induk bertenaga nuklir untuk membuat latihan militer itu menjadi latihan perang nuklir.

Rodong Sinmun memperingatkan angkatan bersenjata Korut dan rakyatnya tidak akan pernah menjadi pemirsa dan akan memamerkan staminanya jika musuh berani memprovokasi.

0 komentar: