Pawai "Ogoh-ogoh" Meriahkan Malam Nyepi di Bali

09.52 by
Ribuan ogoh-ogoh yang tersebar di seluruh wilayah Bali diarak keliling desa hingga kota sebagai salah satu tradisi menyambut perayaan Nyepi dan Tahun Baru Caka 1932. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa turut ambil bagian mengangkat boneka raksasa yang beratnya mencapai ratusan kilogram tersebut.

Bermacam-macam ogoh-ogoh kreasi warga, di antaranya buta kala atau setan, tokoh-tokoh pewayangan maupun ogoh-ogoh unik, seperti karakter komik hingga pemain sepak bola, juga turut memeriahkan malam Nyepi ini.

"Ogoh-ogoh sendiri adalah lambang sifat jahat manusia yang pada malam pengerupukan kita arak dan dibakar untuk menghilangkan sifat jahat tersebut sebelum tapa brata penyepian," ujar Wayan Candra, tokoh adat.

Pawai ogoh-ogoh ini menjadi hiburan tersendiri bagi warga Bali ataupun wisatawan yang mulai sore tadi sudah memadati persimpangan jalan yang akan dilewati oleh arak-arakan ogoh-ogoh. "Di daerah lain mungkin juga ada ogoh-ogoh seperti di Prambanan, tapi kalau di Bali lebih meriah, suasananya dapet," ujar Beni, seorang mahasiswa yang menyaksikan pawai ogoh-ogoh di Jalan Raya Sesetan Denpasar.

Setelah diarak keliling desa dan kota, pada tengah malam nanti ogoh-ogoh tersebut dibakar sebagai simbol pemusnahan sifat buruk dalam diri manusia sebelum menjalankan catur brata penyepian besok.

0 komentar: