Kesadaran masyarakat Banten menanam pohon semakin tumbuh. Hal ini terbukti dari jumlah penanaman pohon yang mencapai 10,8 juta batang, melampaui target 2009 sebesar 10,37 juta batang.
"Sekarang ini hampir tidak ada lagi lahan masyarakat yang kosong. Ini menunjukkan keinginan masyarakat untuk menanam tinggi," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Mochamad Yanuar di Serang.
Yanuar mengatakan, sebelum ada gerakan aksi penanaman pohon atau bulan menanam yang biasa dilaksanakan pada Desember serta hari menanam Indonesia pada 28 November, masih banyak ditemukan lahan masyarakat yang kosong tanpa ditanami pohon. Namun kini, sulit menemukan kebun ataupun pekarangan rumah warga yang tidak dimanfaatkan untuk menanam.
Saat ini, kata Yanuar, tingkat kerusakah hutan di Banten juga relatif berkurang. Meski demikian, masih ada sekitar 110.000 hektar areal kritis yang berada pada lahan masyarakat, bukan di kawasan lindung.
Sebagian besar kerusakan hutan itu berada di wilayah Banten Selatan, yakni di kawasan hutan Kabupaten Pandeglang dan Lebak. "Tidak ada lagi lahan Perhutani yang tidak hijau di Banten. Bahkan, Banten peringkat nomor satu dalam perhutani hijau," katanya.
Pada 2010, target penanaman berbagai jenis pohon juga akan terus ditingkatkan, terutama sesuai dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menanam pohon trembesi. "Provinsi Banten memperoleh 1.670 biji pohon trembesi untuk ditanam tahun ini," katanya.
Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah karena selain pemprov, pemerintah kabupaten/kota juga memperoleh biji pohon trembesi tersebut sehingga jumlahnya akan lebih banyak.
0 komentar:
Posting Komentar