Pengembangan Vaksin Malaria Mulai Ada Titik Terang

21.19 by
Vaksin MalariaPenyakit malaria setidaknya dapat membunuh satu juta orang tiap tahunnya. Kini para ilmuwan telah mengidentifikasi dua permukaan molekul dalam parasit malaria yang dapat mengarah pada pengembangan vaksin malaria.

Molekul atau antigen muncul untuk memicu respons sistem imun yang kuat pada pasien, antigen ini berguna untuk melindungi pasien tersebut jika terkena infeksi berikutnya.

Penelitian ini dipimpin oleh Freya Fowkes dari Walter dan Eliza Hall dari Institute of Medical Research di Melbourne, Australia. Keduanya melihat 33 penelitian sebelumnya yang menganalisis orang-orang yang kini kebal dengan malaria setelah sebelumnya sempat menderita penyakit ini. Peneliti menemukan dua antigen yaitu MSP-3 dan MSP-119, antigen ini terutama dipicu oleh antibodi yang kuat pada pasien.

"Orang yang hidup di daerah endemi malaria akan mengembangkan kekebalan alami terhadap infeksi malaria. Penelitian ini dilakukan dengan pergi ke daerah tersebut dan menganalisis antigennya serta melihat apakah kita dapat menggunakan antigen ini untuk membuat vaksin," ujar Fowkes.
Fowkes menambahkan dirinya dan tim telah meninjau semua literatur yang berhubungan dengan permukaan antigen. Hasilnya didapat ada tanggapan positif dari kedua antigen yang paling menunjukkan perlindungan terhadap penyakit klinis. Meskipun mungkin masih ada antigen lain di luar sana yang lebih protektif.

Parasit malaria biasanya akan menyerang sel darah merah pasiennya. Parasit ini menggunakan antigen berbeda untuk menempelkan molekul yang berbeda pada permukaan sel darah merah. Dengan cepat parasit dalam sel-sel darah merah tersebut akan membelah yang nantinya bisa membuat sel darah merah pecah, akibatnya akan banyak parasit yang lepas untuk membuat infeksi baru.

"Anda dapat menemukan ratusan ribu sel-sel darah merah yang terinfeksi dalam diri seorang pasien," ujar Fowkes.

Vaksin malaria sangat sulit dibuat karena parasit yang ada sangat beragam, selain itu karena banyaknya antigen yang ditemukan pada permukaannya.

Berbeda halnya dengan campak, jika seseorang terkena campak, maka orang tersebut akan memiliki kekebalan seumur hidup. Tapi untuk malaria dibutuhkan beberapa infeksi jangka panjang untuk dapat mengembangkan kekebalan terhadap penyakit ini.

"Dibutuhkan waktu agar dapat mengembangkan kekebalan yang cukup untuk semua antigen yang berbeda sehingga didapatkan perlindungan jangka panjang terhadap malaria. Beberapa molekul akan lebih efektif dalam merangsang respons imun dibanding yang lain, karenanya kita harus memprioritaskan antigen tertentu," tambahnya.

0 komentar: