Hillary Clinton Mengecam Rencana Bakar Alquran

20.31 by
Hillary ClintonMenteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengecam rencana seorang pastor dari Gainesville, Florida, yang akan mebakar Alquran pada 11 September nanti, dalam rangka mengenang tragedi 911.

"Dengan sepenuh hati dan tanpa ragu-ragu, saya mengecam aksi tidak terhormat dan tercela ini," ujarnya saat menjadi tuang rumah acara buka puasa bersama Departemen Luar Negeri Amerika, di Washinton.

Pernyataan ini dilontarkan Hillary menyusul timbulnya pertentangan dari berbagai pihak. Pasalnya, rencana ini tidak hanya menjadi polemik, namun juga ancaman bagi keamanan tentara Amerika.

Menurut Hillary, kecaman terhadap aksi bakar kitab suci umat Muslim ini, juga datang dari para pemuka agama dan kepercayaan. "Mulai dari kelompok Kristen Evangelist, Rabi Yahudi, dan juga pemimpin sekuler lainnya, serta orang-orang berpengaruh di Amerika Serikat," jelasnya.

Komitmen Pemerintah Amerika, terhadap toleransi beragama, lanjut Hillary, sudah ada sejak awal pembentukan bangsa ini. Bahwa pada 1790, Gorge Washington menulis surat pada sebuah sinagog di Newport, Rhode Island, yang menyebutkan bahwa negera Amerika tidak akan memberikan sanksi untuk sebuah kefanatikan dan tidak akan ada bantuan untuk sebuah penganiayaan.

"Dalam semangat persahabatan dan itikad baik, yang juga merupakan semangat Ramadan. Kita akan menulisnya di bulan dan tahun-tahun yang akan datang, sejalan dengan upaya untuk terus menerus meminta para penduduk bumi untuk mempunyai kesadaran yang sama, saling mengerti, dan saling menghormati," tegasnya.

Minggu lalu, tutur Hillary, perundingan Timur Tengah kembali dilakukan dan akan mencapai kemajuan dan perdamaian akan tercapai, meskipun ada beberapa kesulitan.

Selanjutnya, dirinya dan Presiden Amerika Barack Obama terus berkomitmen akan melakukan segala usaha untuk mewujudkan perdamaian. "Tidak hanya di Timur Tengah, di seluruh dunia, juga di hati dan pikiran rakyat Amerika. Di Timur Tengah, jelas, penduduk di kawasan inilah yang akan menentukan masa depan mereka sendiri," pungkasnya.

0 komentar: