Catatan Kelam Calon Kapolri Timur Pradopo

08.21 by
Kapolri Timur PradopoPresiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya memilih Komjen Pol Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri baru. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memberi catatan khusus bagi calon pengganti Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri tersebut.

Neta menjelaskan, Timur terganjal sejumlah peristiwa besar yang terjadi saat memegang pucuk pimpinan kepolisian di sejumlah wilayah. Pertama, saat Timur menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat tahun 1997-1999. Dalam masa itu, terjadi peristiwa berdarah Semanggi.

"Kasus Trisakti tahun 1998 telah terjadi pelanggaran HAM berat dan sampai saat ini siapa aktor utamanya tak tersentuh," kata Neta.

Kedua, saat menjadi Kapolda Jawa Barat (2009-2010), salah satu kasus yang tersisa menurut Neta adalah kasus pembunuhan pengusaha Eka Gunawan. Pendiri PT Metro Garmen ditemukan meninggal secara tidak wajar pada 19 Mei 2010 di kediamannya di Jalan Budi Asih IV No. 3 Setiabudhi, Kota Bandung. "Saat dia menjabat Kapolda tidak ada upaya serius mengusut tuntas pembunuhan tersebut," sambungnya.

Catatan kelam ketiga adalah kasus pelemparan bom molotov di kantor Redaksi Majalah Tempo serta penganiayaan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Langkun. "Sampai sekarang belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," ujar Neta.

Tak hanya itu, di masa jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya, Timur sempat digoyang insiden penusukan jemaat HKBP termasuk bentrokan berdarah di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Raya Ampera.

Dalam dua kasus tersebut, Polda Metro Jaya telah menetapkan sejumlah tersangka. Namun, tetap saja, Neta menilai kepemimpinan Timur belum teruji. "Tidak bisa menyelesaikan sejumlah kasus di Jakarta, bagaimana bisa menangani kepolisian menyeluruh secara profesional?" tutup Neta.

0 komentar: